Kamis, 17 Februari 2011

ANTARA SKILL (KEMAMPUAN) DAN WILL (KEMAUAN)

Isa Alamsyah

Menurut Anda mana yang akan membawa kita pada kesuksesan, kemampuan/keahlian atau kemauan?
Keahlian membuat kita tahu apa yang terbaik untuk dilakukan, tapi tanpa kemauan untuk memberikan yang terbaik, kita tidak curahkan seluruh kemampuan kita.
Sebaliknya kalau ada kemauan, sekalipun belum ada kemampuan maka kita akan mencari jalan, betapapun sulitnya sampai kita akhirnya bisa menjadi ahli.
Jadi jangan takut jika tidak punya kemampuan, selama masih punya kemauan untuk menjadi lebih baik, untuk belajar dan untuk meraih cita-cita kita, hingga bisa menjadi ahli di bidang apapun.

“Champions aren’t made in gyms. Champions are made from something they have deep inside them a desire, a dream, a vision. They have to have the skill and the will. But the will must be stronger than the skill.”
Pemenang tidak dibentuk di gym. Pemenang terbentuk dari dalam diri, dari impian, dari hasrat, dan visi. Mereka harus punya kemampuan dan kemauan. Tapi kemauan lebih kuat daripada kemampuan
Muhammad Ali

“So many of our dreams at first seems impossible, then they seem improbable, and then, when we summon the will, they soon become inevitable.”
Banyak sekali impian yang awalnya tidak mungkin bisa, lalu menjadi mungkin saja bisa, lalau ketika kita punya kemauan, maka menjadi pasti bisa.
- Christopher Reeve (Pemeran Superman I-IV)

Kaya itu relatif

Suatu hari, ayah dari suatu keluarga yang sangat sejahtera membawa anaknya bepergian ke suatu negara yang sebagian besar penduduknya hidup dari hasil pertanian, dengan maksud untuk menunjukkan bagaimana kehidupan orang-orang yang miskin.

Mereka menghabiskan waktu berhari-hari di sebuah tanah pertanian milik keluarga yang terlihat sangat miskin.


Sepulang dari perjalanan tersebut, sang ayah bertanya kepada anaknya, “Bagaimana perjalanan tadi?” “Sungguh luar biasa, Pa.” “Kamu lihat kan bagaimana kehidupan mereka yang miskin?” tanya sang ayah. “Iya, Pa,” jawabnya. “Jadi, apa yang dapat kamu pelajari dari perjalanan ini?” tanya ayahnya lagi.


Si anak menjawab, “Saya melihat kenyataan bahwa kita mempunyai seekor anjing sedangkan mereka memiliki 5 ekor kambing .

Kita punya sebuah kolam yang panjangnya hanya sampai ke tengah-tengah taman, sedangkan mereka memiliki sungai kecil yang tak terhingga panjangnya.

Kita memasang lampu taman yang dibeli dari luar negeri dan mereka memiliki bintang-bintang di langit untuk menerangi taman mereka.


Beranda rumah kita begitu lebar mencapai halaman depan dan milik mereka seluas horison.

Kita tinggal dan hidup di tanah yang sempit sedangkan mereka mempunyai tanah sejauh mata memandang.

Kita memiliki pelayan yang melayani setiap kebutuhan kita tetapi mereka melayani diri mereka sendiri.

Kita membeli makanan yang akan kita makan, tetapi mereka menanam sendiri.

Kita mempunyai dinding indah yang melindungi diri kita dan mereka memiliki teman-teman untuk menjaga kehidupan mereka.”

Dengan cerita tersebut, sang ayah tidak dapat berkata apa-apa. Kemudian si anak menambahkan, “Terima kasih, Pa, akhirnya aku tahu betapa miskinnya diri kita...”

A Y A H

Suatu ketika, ada seorang anak wanita bertanya kepada Ayahnya, tatkala tanpa sengaja dia melihat Ayahnya sedang mengusap wajahnya yang mulai berkerut-merut dengan badannya yang terbungkuk-bungkuk, disertai suara batuk-batuknya. Anak wanita itu bertanya pada ayahnya: Ayah , mengapa wajah Ayah kian berkerut-merut dengan badan Ayah yang kian hari kian terbungkuk?" Demikian pertanyaannya, ketika Ayahnya sedang santai di beranda.

Ayahnya menjawab : "Sebab aku Laki-laki." Itulah jawaban

Ayahnya. Anak wanita itu berguman : " Aku tidak mengerti."

Dengan kerut-kening karena jawaban Ayahnya membuatnya tercenung rasa penasaran. Ayahnya hanya tersenyum, lalu dibelainya rambut anak wanita itu, terus menepuk nepuk bahunya, kemudian Ayahnya mengatakan : "Anakku, kamu memang belum mengerti tentang Laki-laki."

Demikian bisik Ayahnya, membuat anak wanita itu tambah kebingungan.

Karena penasaran, kemudian anak wanita itu menghampiri Ibunya lalu bertanya :"Ibu mengapa wajah ayah menjadi berkerut-merut dan badannya kian hari kian terbungkuk? Dan sepertinya Ayah menjadi demikian tanpa ada keluhan dan rasa sakit?"

Ibunya menjawab: "Anakku, jika seorang Laki-laki yang benar-benar bertanggung jawab terhadap keluarga itu memang akan demikian."

Hanya itu jawaban Sang Bunda.

Anak wanita itupun kemudian tumbuh menjadi dewasa, tetapi dia tetap saja penasaran.

Hingga pada suatu malam, anak wanita itu bermimpi. Di dalam mimpi itu seolah-olah dia mendengar suara yang sangat lembut, namun jelas sekali. Dan kata-kata yang terdengar dengan jelas itu ternyata suatu rangkaian kalimat sebagai jawaban rasa penasarannya selama ini.

"Saat Ku-ciptakan Laki-laki, aku membuatnya sebagai pemimpin keluarga serta sebagai tiang penyangga dari bangunan keluarga, dia senantiasa akan menahan setiap ujungnya, agar keluarganya merasa aman teduh dan terlindungi. "

"Ku-ciptakan bahunya yang kekar & berotot untuk membanting tulang menghidupi seluruh keluarganya & kegagahannya harus cukup kuat pula untuk melindungi seluruh keluarganya. "

"Ku-berikan kemauan padanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yang berasal dari tetesan keringatnya sendiri yang halal dan bersih, agar keluarganya tidak terlantar, walaupun seringkali dia mendapatkan cercaan dari anak-anaknya. "

"Kuberikan Keperkasaan & mental baja yang akan membuat dirinya pantang menyerah, demi keluarganya dia merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, demi keluarganya dia merelakan badannya basah kuyup kedinginan karena tersiram hujan dan hembusan angin, dia relakan tenaga perkasanya terkuras demi keluarganya & yang selalu dia ingat, adalah disaat semua orang menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil dari jerih payahnya."

"Ku berikan kesabaran, ketekunan serta keuletan yang akan membuat dirinya selalu berusaha merawat & membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah, walaupun disetiap perjalanan hidupnya keletihan dan kesakitan kerap kali menyerangnya. "

"Ku berikan perasaan keras dan gigih untuk berusaha berjuang demi mencintai & mengasihi keluarganya, di dalam kondisi & situasi apapun juga, walaupun tidaklah jarang anak-anaknya melukai perasaannya melukai hatinya. Padahal perasaannya itu pula yang telah memberikan perlindungan rasa aman pada saat dimana anak-anaknya tertidur lelap. Serta sentuhan perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan bila saat dia sedang menepuk-nepuk bahu anak-anaknya agar selalu saling menyayangi & mengasihi sesama saudara."

"Ku-berikan kebijaksanaan & kemampuan padanya untuk memberikan pengetahuan padanya untuk memberikan pengetahuan & menyadarkan, bahwa Istri yang baik adalah Istri yang setia terhadap Suaminya, Istri yang baik adalah Istri yang senantiasa menemani. & bersama-sama menghadapi perjalanan hidup baik suka maupun duka, walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada Istri, agar tetap berdiri, bertahan, sejajar & saling melengkapi serta saling menyayangi."

"Ku-berikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti bahwa Laki-laki itu senantiasa berusaha sekuat daya pikirnya untuk mencari & menemukan cara agar keluarganya bisa hidup di dalam keluarga bahagia & BADANNYA YANG TERBUNGKUK agar dapat membuktikan, bahwa sebagai laki-laki yang bertanggungjawab terhadap seluruh keluarganya, senantiasa berusaha mencurahkan sekuat tenaga serta segenap perasaannya, kekuatannya, keuletannya demi kelangsungan hidup keluarganya. "

"Ku-berikan Kepada Laki-laki tanggung jawab penuh sebagai Pemimpin keluarga, sebagai Tiang penyangga, agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. dan hanya inilah kelebihan yang dimiliki oleh laki-laki, walaupun sebenarnya tanggung jawab ini adalah Amanah di Dunia & Akhirat."

Terbangun anak wanita itu, dan segera dia berlari, berlutut & berdoa hingga menjelang subuh. Setelah itu dia hampiri bilik Ayahnya yang sedang berdoa, ketika Ayahnya berdiri anak wanita itu merengkuh dan mencium telapak tangan Ayanya. " AKU MENDENGAR & MERASAKAN BEBANMU, AYAH."

Dunia ini memiliki banyak keajaiban, segala ciptaan Tuhan yang begitu agung, tetapi tak satu pun yang dapat menandingi keindahan tangan Ayah...

With Love

". Note: Berbahagialah yang masih memiliki Ayah. Dan lakukanlah yang terbaik untuknya.... Berbahagialah yang merasa sebagai ayah. Dan lakukanlah yang terbaik Buat keluarga kita........

The Man Behind The Gun

Kyai Haji Ahmad Dahlan ditanya oleh muridnya, apa itu agama.
Ia tidak langsung menjawab.
Ia hanya bermain biola. Para murid menyimak dan menghayatinya.
Mereka sangat menikmatinya, bahkan ada yang terkantuk-kantuk.
Bagaimana persaaan kalian? Tanya kiyai tentang alunan biolanya.
Menghibur, menyejukkan, menenangkan. Begitu jawab para muridnya.
Lalu Kiyai Haji Ahmad Dahlan menyerahkan biolanya ke salah satu murid, dan memintanya untuk memainkan biola yang sama.
Murid tersebut tidak tahu apa-apa tentang biola.
Sret... krek... bret...ngoott...begitu bunyi biolanya.
Bagaimana persaaan kalian, sekarang? Tanya kiyai lagi tentang alunan biola.
Baru sentuhan pertama, seluruh yang mendengar langsung sakit telinganya.
Sakit, menusuk telinga, meresahkan.
Itulah agama. Jelas KH Ahmad Dahlan tentang biola sebagai perumpamaan agama.
Agama sama seperti permainan biola ini.
Jika yang menjalankan agama tahu bagaimana menerapkan agama, maka agama akan menyejukkan, menentramkan dan membahagiakan.
Sebaliknya jika agama dijalankan oleh orang yang tidak tahu bagaimana menerapkan agama, maka ajaran agama jadi meresahkan, mengganggu dan merusak.
Itu adalah sepenggal scene dari film Sang Pencerah yang penuh hikmah dan mengundang decak tawa.
Kini pertanyaannya, bagaimana keagamaan kita berpengaruh pada masyarakat?
Apakah keimanan kita menentramkan atau justru meresahkan?
Apakah keimanan kita memberi sesuatu yang berbeda pada lingkungan atau tidak ada bedanya?

Sebenarnya apa yang disampaikan KH Ahmad Dahlan adalah konsep yang sekarang dikenal dengan "The man behind the gun"
Bukan masalah senjatanya, tapi siapa yang memakainya.
Dalam buku No Excuse (Excuse ke-8 "Saya tidak punya fasilitas") juga dibahas tentang hal ini.
Betapa banyak orang yang merasa pantas gagal karena tidak ditunjang fasilitas, padahal banyak orang lain dengan fasilitas lebih minim jauh lebih sukses.
Jadi bukan masalah fasilitasnya, tapi bagaimana kita memandang fasilitas tersebut dan fokus pada yang ada.Itu juga berlaku pada diri kita.
Diri kita adalah biola.
Apakah Anda menjadikan diri atau pribadi kita dengan kebaikan atau kehancuran.
Allah menjadikan diri kita biola, tapi kita yang memutuskan ingin memainkannya dengan baik atau merusaknya.
Itu pilihan Anda, tapi jelas ada pertanggungjwabannya kelak.

JANGAN JADIKAN KEKURANGAN FISIK SEBAGAI ALASAN UNTUK TIDAK SUKSES! NO EXCUSE!

Oleh: Agung Pribadi

Ketika timnas sepakbola Uruguay dan timnas sepakbola Indonesia bertanding tgl 8 Oktober 2010 saya sengaja terburu-buru pulang kantor mengejar acara itu di televisi, ternyata tidak percuma saya menonton. Walaupun Indonesia kalah 1-7 tetapi saya tidak terlalu bersedih karena ada pelajaran yang bisa diambil.

Dalam pertandingan itu terlihat bahwa rata2 tinggi badan pemain Uruguay sama dengan rata2 tinggi badan pemain Indonesia. Artinya dibandingkan dengan pemain-pemain Eropa pemain Uruguay mempunyai kekurangan fisik yaitu pendek-pendek. Tetapi mengapa dalam Piala Dunia 2010 Uruguay berhasil menjadi semifinalis dan Indonesia tidak? Jangankan menjadi semifinalis lolos dari penyisihan Piala Dunia saja tidak pernah. Memang Indonesia ketika masih bernama Hindia Belanda tahun 1938 pernah ikut Piala Dunia tetapi pada saat itu belum ada babak penyisihan (kualifikasi) nya. Dalam sejarah bahkan tercatat, Uruguay pernah merebut Piala DUnia selama 2 kali, tahun 1930 ketika Piala Dunia pertama kali digelar dan tahun 1950.

Berarti kekurangan fisik tidak bisa dijadikan alasan untuk tidak sukses. Pemain-pemain sepakbola Indonesia jangan menjadikan alasan tubuh yang pendek sebagai alasan untuk tidak berprestasi.

Dalam kehidupan sehari-hari manusia seringkali mengeluh tentang kekurangan fisiknya. Terbukti, klinik operasi plastik, operasi silicon, sedot lemak, botox, aquapuntur, sangatlah laku, terutama di kota-kota besar. Artinya manusia tidak puas dengan keadaan fisiknya dan mau mengubahnya.

Dalam kehidupan sehari-hari juga kita lihat ada yang mengeluhkan kulitnya yang hitam dan menudingnya sebagai penyebab ketidaksuksesan dia, padahal penyanyi Anggun C. Sasmi dengan kulitnya yang hitam sangat disukai di Eropa, AMerika, dan Kanada.

Ada yang mengeluhkan hidung yang pesek dan menudingnya sebagai penyebab ketidaksuksesan, padahal pelawak Sule justru sangat terkenal dengan hidung peseknya dan sangat sukses.

Ada yang mengeluhkan keadaan fisiknya yang tidak bisa jalan, tidak punya tangan sebelah, tidak punya kaki sebelah, padahal Nick Vujivic yang tidak mempunyai tangan dan kaki bisa menjadi orang yang sukses dan menjadi pembicara di ribuan seminar. Franklin Delano Roosevelt yang terkena kelumpuhan (Guillan Barre Syndrome) bisa menjadi salah satu Presiden tersukses di Amerika, satu-satunya Presiden yang terpilih lebih dari 2 periode, dan menjadi Presiden yang sukses justru di saat krisis ekonomi dan Perang Dunia kedua.

Ayo! Mulai sekarang berhenti mengeluh dengan kekurangan fisik kita! Jangan jadikan alasan kekurangan fisik sebagai alasan untuk tidak sukses! NO EXCUSE!

Proses itu, kadang menyakitkan

Seekor anak kerang didasar laut mengeluh kepada ibunya... " Ibu.......Sebutir pasir tajam masuk kedalam tubuhku yang lembek ini ibu ".
"Anakku, Tuhan tak memberi kita tangan, sehingga ibu tidak bisa menolongmu.
Ibu tahu, itu sakit, tapi terimalah sebagai takdir.
Kuatkan hati, kerahkan semangat melawan nyeri yang menggigit. Balut pasir itu dengan getah perutmu. Hanya itulah yang bisa kau perbuat" Kata ibunya dengan sendu dan lembut
sambil menitikkan airmata Anak kerang pun menurut.

Kadang rasa sakit begitu hebatnya Sehingga ia sempat meragukan nasehat ibunya.
Dengan air mata ia bertahan Tidak hanya hari demi hari, tapi bertahun-tahun.
Tanpa disadarinya, sebutir mutiara mulai terbentuk dalam dagingnya.
Makin lama makin halus Rasa sakitpun makin berkurang makin lama mutiaranya semakin besar Rasa sakit akhirnya menghilang sama sekali

Sekarang............... Sebutir mutiara besar, utuh mengkilap, Dan berharga mahal terbentuk dengan sempurna.
Penderitaannya membuahkan hasil yang menakjubkan. Dirinya kini menjadi sangat sangat berharga.


Sahabat... Untuk mencapai KESUKSESAN (dunia & akhirat)... Tidak ada yang datang dengan serta merta Tidak ada 'makan siang gratis'

KESUKSESAN harus melalui suatu PROSES PANJANG... seumur hidup kita Perjuangan adalah suatu proses Kerja keras adalah suatu proses Penderitaan adalah suatu proses Ketidaknyamanan adalah suatu proses Kegagalan bukan hasil akhir
Kegagalan adalah suatu proses

KESABARAN adalah SYARATnya KEIKHLASAN adalah NYAWAnya Dan RASA SYUKUR adalah OBATnya

Tidak ada KESUKSESAN tanpa KEGAGALAN Dan tidak ada KEBAHAGIAAN tanpa PENDERITAAN

Tidak ada KESUKSESAN bila itu FANA Dan tidak ada PENDERITAAN kalau cuma SEMENTARA

KESUKSESAN dan KEBAHAGIAAN yang sebenarnya ... Adalah apabila dia ABADI

Dan KEGAGALAN serta PENDERITAAN yang sebenarnya... Adalah apabila dia ABADI

MARI ABADIKAN YANG TERSISA UNTUK SEBUAH KESUKSESAN YANG ABADI

Kekayaan, Kesuksesan dan Cinta

Suatu ketika, ada seorang wanita yang kembali pulang ke rumah, dan ia melihat ada 3 orang pria berjanggut yang duduk di halaman depan. Wanita itu tidak mengenal mereka semua.

Wanita itu berkata, " Aku tidak mengenal Anda, tapi aku yakin Anda semua pasti sedang lapar. Mari masuk ke dalam, aku pasti punya sesuatu untuk mengganjal perut. Pria berjanggut itu lalu balik bertanya, " Apakah suamimu sudah pulang ? " Wanita itu menjawab, " Belum, dia sedang keluar. " Oh kalau begitu, kami tak ingin masuk. Kami akan menunggu sampai suamimu kembali ", kata pria itu.

Di waktu senja, saat keluarga itu berkumpul, sang isteri menceritakan semua kejadian tadi. Sang suami, awalnya bingung dengan kejadian ini, lalu ia berkata pada istrinya, " Sampaikan pada mereka, aku telah kembali, dan mereka semua boleh masuk untuk menikmati makan malam ini. Wanita itu kemudian keluar dan mengundang mereka untuk masuk ke dalam ".

" Maaf, kami semua tak bisa masuk bersama-sama ", kata pria itu hampir bersamaan. " Lho, kenapa ?" tanya wanita itu karena merasa heran. Salah seorang pria itu berkata, " Nama dia Kekayaan," katanya sambil menunjuk seorang pria berjanggut di sebelahnya, " Sedangkan yang ini bernama Kesuksesan, sambil memegang bahu pria berjanggut lainnya. Sedangkan aku sendiri bernama Cinta. Sekarang, coba tanya kepada suamimu, siapa diantara kami yang boleh masuk ke rumahmu ?"

Wanita itu kembali masuk ke dalam, dan memberitahu pesan pria di luar. Suaminyapun merasa heran. " Ohho ... menyenangkan sekali. Baiklah, kalau begitu, coba kamu ajak si Kekayaan masuk ke dalam. Aku ingin rumah ini penuh dengan Kekayaan." Istrinya tak setuju dengan pilihan itu. Ia bertanya, " Sayangku, kenapa kita tak mengundang si Kesuksesan saja? Sebab sepertinya kita perlu dia untuk membantu keberhasilan panen kebun kita."

Ternyata, anak mereka mendengarkan percakapan itu. Ia pun ikut mengusulkan siapa yang akan masuk ke dalam rumah. " Bukankah lebih baik jika kita mengajak si Cinta yang masuk ke dalam ? Rumah kita ini akan nyaman dan penuh dengan kehangatan Cinta." Suami-istri itu setuju dengan pilihan buah hati mereka. " Baiklah, ajak masuk si Cinta ini ke dalam. Dan malam ini, Si Cinta menjadi teman santap malam kita."

Wanita itu kembali keluar, dan bertanya kepada 3 pria itu. " Siapa diantara Anda yang bernama Cinta ? Ayo, silahkan masuk, Anda menjadi tamu kita malam ini." Si Cinta bangkit, dan berjalan menuju beranda rumah. Ohho .. ternyata, kedua pria berjanggut lainnya pun ikut serta. Karena merasa ganjil, wanita itu bertanya kepada si Kekayaan dan si Kesuksesan " Aku hanya mengundang si Cinta yang masuk ke dalam, tapi kenapa kamu ikut juga ?"

Kedua pria yang ditanya itu menjawab bersamaan. " Kalau Anda mengundang si Kekayaan, atau si Kesuksesan, maka yang lainnya akan tinggal di luar. Namun, karena Anda mengundang si Cinta, maka, kemanapun Cinta pergi, kami akan ikut selalu bersamanya. Dimana ada Cinta, maka Kekayaan dan Kesuksesan juga akan ikut serta."

" Sebab, ketahuilah, sebenarnya kami buta. Dan hanya si Cinta yang bisa melihat. Hanya dia yang bisa menunjukkan kita pada jalan kebaikan, kepada jalan yang lurus. Maka, kami butuh bimbingannya saat berjalan. Saat kami menjalani hidup ini. "

Harganya Satu Dolar Sebelas Sen

Suatu saat di sebuah kota di Amerika Serikat, adalah Sally berumur 8 th yg ikut mendampingi orang tuanya berkonsultasi ke seorang dokter di Sebuah Rumah Sakit dan ikut mendengar gelisah orang tua nya sedang berbicara di luar ruangan mengenai adik lelakinya, Georgi yg menderita sakit parah.

Orang tuanya berkata bahwa hanya sebuah operasi yang sangat mahal bisa menyelamatkan adiknya...., tapi mereka tak punya biaya.

Sally mendengar ayahnya berkata,“Hanya keajaiban (miracle) yang bisa menyelamatkannya”.

Mendengar itu Sally kecil mengambil celengan dari tempat persembunyiannya, lalu dikeluarkannya semua isi celengan ke lantai & menghitung semua uangnya...

Dengan membawa uang, si Sally menyelinap keluar & pergi ke apotik di sebuah Rumah sakit di dekat rumahnya...

“Apa yg kamu perlukan?” tanya apoteker disana

“Aku mau sayang kepada adikku, dia sakit & saya mau membeli sebuah keajaiban (Miracle) ” jawab Sally

“Apa dik ? kata Apoteker sambil tersenyum kebingungan.
“Ayahku mengatakan hanya keajaiban yg bisa menyelamatkan jiwanya. Jadi berapa harganya?”

“Kami tidak menjual keajaiban, adik kecil” lanjut sang apoteker.

“Saya punya uang. Katakan saja berapa harga keajaiban?” lanjut Sally yang meulia gelisah karena jawaban sang Apoteker....

Percakapan tersebut didengar seorang pria berpakaian rapi di dekat situ yang lalu berhenti & bertanya: “Keajaiban jenis apa yg dibutuhkan oleh adikmu?”

“Saya tak tahu” jawab Sally. Sambil air mata kebingungan mulai menetes di pipinya.

“Saya hanya tau dia sakit parah & ayah mengatakan bahwa ia membutuhkan operasi.
Orang tua ku tak mampu membayarnya......tapi saya punya uang pak..!"

Tanya si Pria rapi: “Berapa uang yang kamu punya?”

“Satu dollar dan sebelas sen...!” jawab Sally dengan mantap dan bangga....

“Kebetulan sekali,” kata pria itu sambil tersenyum, “Satu dollar dan sebelas sen adalah Harga yg tepat untuk membeli keajaiban yg dpt menolong adikmu..."

Dia mengambil uang dari Sally, lalu kemudian memegang tangan Sally & berkata:“Bawa saya kepada adikmu..., saya mau bertemu dengannya & orang tuamu”.

Pria itu adalah Dr. Carlton Armstrong, seorang ahli bedah terkenal.

Tak lama setelah itu Operasi untuk adiknya dilakukannya..... tanpa biaya.

Dalam waktu yang tak lama Georgi kembali ke rumah dalam keadaan sehat. Orang tua mereka sangat bahagia.

Sally tersenyum... Dia tau pasti berapa harga keajaiban tersebut....,
yaitu : Satu dollar dan sebelas sen....
ditambah dengan keyakinan yang kuat.

"When u think that there's no miracle, you're wrong...."

Barakallah fiiikum, semoga sama2 bermanfaat untuk ita semua. Amin.

Hiu Kecil

Untuk masakan Jepang, kita tahu bahwa ikan salmon akan lebih enak untuk dinikmati jika ikan tersebut masih dalam keadaan hidup saat hendak diolah untuk disajikan, Jauh lebih nikmat dibandingkan dengan ikan salmon yang sudah diawetkan dengan es.

Itu sebabnya para nelayan selalu memasukkan salmon tangkapnya ke suatu kolam buatan agar dalam perjalanan menuju daratan Salmon2 tersebut tetap hidup.

Meski demikian pada kenyataannya banyak salmon yang mati dikolam buatan tersebut

Bagaimana caranya mereka menyiasatinya?
Para nelayan itu memasukkan seekor hiu kecil dikolam tersebut. Ajaib! Hiu kecil tersebutt 'memaksa ' salmon2 itu terus bergerak karena jangan sampai dimangsa.
Akibatnya jumlah salmon yang mati justru menjadi sangat sedikit !

Diam membuat kita mati ! Bergerak membuat kita hidup.!

Barangkali kurang lebih itulah pesan moral yang dapat kita tangkap dari gambaran tersebut diatas.

Apa yg membuat kita diam? Saat tidak ada masalah dalam hidup dan saat kita berada dalam zona nyaman. Situasi seperti ini kerap membuat kita terlena

Begitu terlenanya sehingga kita tidak sadar bahwa kita telah mati. Ironis , bukan?

Apa yang membuat kita bergerak?

Masalah, pergumulan dan tekanan hidup.
Saat masalah datang secara otomatis naluri kita membuat kita bergerak aktif dan berusaha bagaimana mengatasi semua pergumulan hidup itu.
Disaat saat sperti itu biasanya kita akan ingat Tuhan dan berharap kepada Tuhan. Tidak hanya itu, kita menjadi kreatif, dan potensi diri kitapun menjadi berkembang luar biasa !

Ingatlah bahwa kita akan bisa belajar banyak dalam hidup ini bukan pada saat keadaan nyaman, tapi justru pada saat kita menghadapi badai hidup

Itu sebabnya syukurilah 'hiu kecil' yang terus memaksa kita untuk bergerak dan tetap survive !

Masalah hidup adalah baik, karena itulah yang membuat kita terus bergerak...Barakallah fiikum.