Senin, 04 April 2011

Ceramah Ust. Arifin Ilham Tentang 7 Sunnah 2.

- penyimpanan dan berbagi-pakai file online - unduh - <a href="http://www.4shared.com/audio/Q1WtiKCb/Ceramah_IslamUstArifin_Ilham_T.html" target="_blank">Ceramah Islam~Ust.Arifin Ilham Tentang 7Sunnah 2.mp3</a>

Ustadz Arifin Ilham : Musibah Bukan Kebetulan


ustadz muhammad arifin ilham
Semua yang terjadi di muka bumi ini tiada satu pun yang kebetulan. Tiada satu pun yang di luar rencana Tuhan. Manusia yang menyebut bahwa kecelakaan, musibah dan berbagai hal sebagai kejadian yang kebetulan adalah manusia yang tidak bertuhan.  Firman Allah dalam Surah al Hadid: 77 mengatakan,  
“ Musibah yang terjadi di muka bumi ini dan juga yang menimpa dirimu, itu semua sudah dituliskan dalam sebuah kitab di Lauhul Mahfudz. Dan itu sungguh mudah bagi Allah.”
Semua kejadian, semua peristiwa adalah kudrah dan iradah dari Allah SWT. Orang-orang beriman akan selalu membaca kejadian-kejadian dan peristiwa sebagai sebuah pertanda. Ia bisa berarti teguran atau ujian, bisa azab bisa pula laknat. Bagi orang-orang yang melakukan maksiat, mungkin ini adalah sebuah teguran dan peringatan. Dan bisa menjadi azab bagi orang-orang yang kufur. Bagi mereka, orang-orang kufur, kematian dan segala kejadian buruk yang menimpa mereka adalah azab. Tapi bagi orang beriman, semua peristiwa musibah adalah ujian. Tarqiyyatul iman. Untuk meningkatkan iman mereka. Untuk mengangkat derajat mereka menjadi lebih tinggi lagi.

Untuk keluar dari berbagai masalah dan musibah, kemudian meraih keberkahan dari Allah, tidak ada jalan lain. Kita harus kembali kepada Allah. Jika kita rindu pada ketenangan, kita harus mendekat pada Yang Maha Tenang. Jika rindu kedamaian, kita harus mendekat pada Yang Maha Damai. Dan jika kita rindu keadilan di negeri ini, seharusnya kita mendekatkan diri pula kepada Yang Maha Adil.
Seandainya seluruh penduduk negeri ini beriman, niscaya Allah akan menurunkan keberkahan dari langit dan dari dalam bumi. Tapi jika mereka kufur atas nikmat-nikmat Allah, maka mereka akan mendapatkan musibah, bala dan bencana.

Sungguh, bala dan bencana, musibah dan kejadian buruk yang menimpa kita tidak akan berhenti sampai manusia benar-benar bertakwa. Jangan mengharapkan keberkahan dan nikmat jika selama ini kita menggunakan nikmat-nikmat Allah untuk tenggelam dalam kemaksiatan dan kezaliman.
Kezaliman kian merejalela. Sogok menyogok dan korupsi yang sudah membudaya dan melembaga. Negeri ini sudah koma. Untuk bangkit, harus kembali pada Allah SWT.
Perbaiki hubungan dengan hablum minalllah, dengan sendirinya itu akan memperbaiki hablum minannas kita. Bukan tanpa maksud jika shalat itu dimulai dengan Takbir dan diakhiri dengan Salam. Dimulai dengan kekuatan akidah dan diakhiri dengan akhlak yang mulia, menyebarkan kesalamatan.
Tapi apa yang terjadi kini. Hampir-hampir sudah tidak ada lagi air mata yang bisa diteteskan. Semua kondisi telah mencekam.

Mari kita semua meningkatkan takwa, Kembali mengingat dan mendekatkan diri kepada Allah. Kembali berdzikir dan taat kepada Allah. Dengan selalu mengingat Allah, mustahil maksiat akan terjadi. Orang-orang yang bertakwa tidak mungkin korupsi. Orang-orang yang berdzikir tidak mungkin berbuat maksiat. Karena ia sangat cinta kepada Allah. Karena ia akan selalu berhati-hati dengan Allah.

Ingat, maksiat adalah magnet bagi bala. Maksiat selalu mengundang petaka. Dan bala akan terus menghebat kecuali kita kembali dan meminta perlindungan hanya pada Allah semata.
Lepas dan tinggalkan paham-paham sekuler yang selama ini mengepung kita. Semua yang terjadi sama sekali bukan kebetulan semata. Kita lahir bukan kebetulan. Kita mati juga bukan kebetulan. Musibah juga bukan kebetulan. Musibah selalu memiliki tiga unsur di dalamnya: azab, peringatan, ujian.

Menjadi orang-orang yang beriman sungguh begitu nikmat dan mengagumkan. Dicurahkan nikmat ia bersyukur, dan itu baik untuknya. Diberi musibah ia bersabar, dan itu juga baik untuknya. Orang-orang beriman tak pernah dirundung kesusahan, karena tak ada kosakata rugi untuk mereka.
Sedangkan kemaksiatan akan selalu mengundang bencana. Alam tak lagi bersahabat dengan kita. Sebab alam selalu berdzikir kepada Allah. “Sungguh, bertasbih dan berdzikir semua apa yang ada di langit dan bumi ini. Allah maha perkasa lagi maha bijaksana.

Manusia yang tak syukur dan tak berdzikir telah membuat alam murka. Dalam sebuah hadits qudsi Allah berfirman, “Sesungguhnya, makhluk-Ku bumi ingin sekali menelan manusia karena kemaksiatan yang mereka lakukan. Tapi semua itu tertahan karena masih ada hamba-hamba Allah yang berdzikir pada pagi dan malam.

Majelis dzikir bukan lah termenung di dalam masjid atau mushalla. Jangan terjebak oleh ritualitas, sebab di seluruh permukaan bumi ini adalah majelis dzikir. Orang-orang yang mendirikan shalat dengan khusyu’, dia insya Allah berakhlak mulia. Jika ada orang yang shalat namun akhlaknya busuk. Pasti ia belum benar-benar mendirikan shalat dengan khusyu’.
Kini banyak orang yang ibadahnya hampa, Islamnya tidak nyaman, alergi atas syariat Islam, padahal ia seorang Muslim dan setiap hari beribadah. Itu semua karena ada 6 hal yang menyelimuti hati dan jiwanya dengan begitu kuat. Ia telah terlilit oleh nafsu. Ia terkepung cinta pada dunia. Ia telah dilumpuhkan oleh godaan syetan. Ia selalu berperangai buruk. Mencintai kebodohan dan tak berdaya pada dosa-dosa yang terus menerus ia lakukan.
Saudaraku, mari pelan-pelan kita singkirkan halangan-halangan yang membatasi kita dengan rahmat Allah itu. Dan dzikir adalah permulaan yang mulia. Dzikir ibarat sebuah palu godam yang mulai kita ayunkan untuk memukul hati yang sudah sekeras batu.
Ada 3 hal yang bisa kita lakukan untuk meraih kemenangan dan keberkahan. Pertama perbanyak dzikir, tahajjud, memakmurkan masjid. Kedua, lakukan dan giatkan dakwah menyebarkan kebaikan pada manusia. Ketiga, jangan pernah berhenti belajar untuk menjadi yang lebih baik dari sekarang. Semoga Allah senantiasa memberikan pertolongan.

Jumat, 01 April 2011

ENGKAU ADALAH PENA YANG MENULISKAN CARA KEHIDUPANMU SENDIRI...

Jika engkau TIDAK BERSIKAP , BERPIKIR dan BERLAKU
Yang menumbuhkan KEKUATAN
Engkau PASTI menumbuhkan KELEMAHAN
Dan yang DILEMAHKAN adalah KEHIDUPANMU

Jika BUKAN KEBAIKAN yang mewarnai HATI, PIKIRAN dan GERAKAN TUBUHMU
Pasti BUKAN KEBAIKAN yang TUMBUH SUBUR dalam hari-harimu
Dan yang DIBURUKKAN adalah KEHIDUPANMU

Jika BUKAN KASIH SAYANG dan KEINDAHAN
Yang mewarnai HATI, WAJAH dan CARA-CARAMU
Pasti BUKAN KEINDAHAN yang kau LIHAT dan RASAKAN di DUNIA ini
Dan yang DIKEJAMKAN adalah KEHIDUPANMU

Engkau adalah PENA yang MENULISKAN CARA KEHIDUPANMU sendiri
Jika CERITA yang kau PILIH berisi KASIH SAYANG dan KEINDAHAN
Maka TANGAN yang menggunakanmu adalah TANGAN ALLAH SWT

Berikan PERHATIANMU kepada PENDERITAAN SESAMA
SIBUKLAH dalam melayani dengan KEBAIKAN
Maka KEBAIKAN itu juga akan menjadi BAGIAN kita

BERJALANLAH bersama KEBAIKAN.
Jalan-jalan KEBAIKAN adalah JALAN ALLAH
Sehingga....
Orang-orang yang berjalan di JALAN KEBAIKAN
sebetulnya berjalan BERSAMA ALLAH SWT

HIDUP adalah mengkonversikan KESEMPATAN menjadi KENYATAAN
Orang yang BERHASIL selalu LUBER dengan KESEMPATAN
Jadilah pribadi yang menjadikan DIRI
KESEMPATAN bagi orang yang MEMBUTUHKAN
ORANG yang BERUNTUNG akan mendapatkan SAHABAT berupa KESEMPATAN.

NILAI dari yang engkau LAKUKAN
Menentukan NILAI dari yang ENGKAU CAPAI
Maka LAKUKAN hal-hal yang BERNILAI bagi SESAMA
Karena ITULAH yang membuat HIDUPMU BERNILAI

Engkau MEMPERHATIKAN-NYA atau TIDAK
ALLAH SWT TETAP MEMPERHATIKANMU
Engkau MEMINTA-Nya atau TIDAK
ALLAH SWT TETAP MEMBERIMU

Tetapi INGATLAH...
Jika engkau ingin ALLAH SWT MELEBIHKAN PERHATIAN-NYA padamu
LEBIHKANLAH PERHATIANMU pada-NYA

JIka engkau ingin ALLAH SWT MELEBIHKAN PEMBERIAN-NYA padamu
LEBIHKANLAH alasan bagi kelebihan PENERIMAANMU ITU

BERSEGERALAH melakukan KEBAIKAN,
BERSEGERALAH untuk MERUPAWANKAN WAJAHMU dengan SENYUM
BERSEGERALAH untuk MEMPERINDAH TUTUR KATAMU dengan KERAMAHAN
BERSEGERALAH untuk MENGANGGUNKAN PERILAKUMU dengan KESANTUNAN
BERSEGERALAH untuk MENGUTUHKAN semua yang kau lakukan dengan DOA

Jadikanlah diri kita orang yang bisa MEMENANGKAN KUALITAS KEHIDUPAN yang BAIK
Jadilah orang yang BERSEMANGAT untuk MEMBESARKAN orang lain
ORANG YANG BESAR adalah orang yang berhasil MEMBESARKAN ORANG LAIN.

BILA ORANG MERASA KECIL dan GAGAL mencari KEBAHAGIAAN
ITU BUKAN karena ia TIDAK MENEMUKANNYA
TETAPI karena IA TIDAK BERHENTI SEJENAK
Untuk MENIKMATI apa yang telah IA MILIKI