Indonesia tanah airku... tempatku dilahirkan dan dibesarkan... negara yang kaya sumber alamnya... akan selalu jaya hingga akhir masa... Indonesia dimerdekakan bertujuan untuk menyejahterakan seluruh warganegaranya...
Senin, 24 Januari 2011
Rabu, 12 Januari 2011
ZIKIR DAN DOA SESUDAH SHALAT WAJIB dan Doa lainnya
ZIKIR DAN DOA SESUDAH SHALAT WAJIB Oleh buya HR. Dt. Rajo Suaro Zikir yang diucapkan Rasulullah sesudah shalat wajib Astagfirullaahal 'azhiim Alladzi laa ilaaha illaa huwal hayyul qaiyyuum wa atuubu ilaihi. 3x. Aku mohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung, saya mengaku tiada Tuhan melainkan Allah yang maha hidup serta maha berdiri sendiri, dan aku bertaubat kepadaNya. Laa ilaaha illallahu wahdahu laasyariikalah Lahul mulku walahul hamdu yuah yii wa yumiitu wahua 'alla kulli syai 'in qadiir Tidak ada Tuhan selain dari Allah sendirinya, tidak ada sekutu bagiNya - KepunyaanNya semua kekuasaan dan pujian dan Dia berkuasa atas sesuatu Allaahum ma antas salaam - waminkas salaam Fa ilaika ya 'uudus salaam Fahayyina rabbanaa bis salaam Wa adkhilnal jan nataka daaras salaam Tabaa rakta rabbanaa wa ta 'aalaita yaa dzal jalaali wal ikraam. Ya Allah, Engkaulah keselamatan, dariMulah asal keselamatan dan kepadaMu pula kembali keselamatan, maka hidupkanlah aku dengan keselamatan dan masukkanlah aku kedalam surga kampung keselamatan. Maha Mulia Engkau Ya Allah yang memiliki kemegahan dan kemuliaan. Alfatihah.... Illahi ya rabbi Subhaanallaah 33x. Maha suci Allah. Subhaanallahil wabi hamdihi daa a iman wama badatan Alhamdulillaah 33x. Segala puji untuk Allah. Alhamdulillahi rabbil 'alamin walla kuli halin wanimatin Allahu akbar 33x. Allah maha besar. Allahu akbar kabiiraw walhamdu lillaahi katsii raw Wasubhaa nallaahi bukrataw wa ashiila Laa ilaaha illallaahu wahdahulaa syariikalah Lahul mul kualahul hamdu yuah yii wa yumiitu Wahuwa 'alaa kulli syai inqadiir Laa haula walaa quw wata illaa billa hil 'aliy yil 'azhiim. Allah Maha Besar, sempurna Besar. Dan segala puji yang banyak itu hanya bagi Allah semata-mata. Maha Suci Allah sepanjang pagi dan petang.Tiada Tuhan yang disembah selain dari Allah yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya, milikNya segala kekuasaan dan milikNya segala pujian dan Dia yang menghidupkan dan mematikan. Dia Maha Berkuasa atas sesuatunya. Tiada daya dan kekuatan, melainkan dengan pertolongan Allah Yang Maha Agung. Allahumma laa mania, limaa a'thaita, wa laa mu'thia limaa mana'ta, walaa ra adha limma qadlaita, walla yanfa'u dzal jaddi minkal jadduu. Tidak ada Tuhan selain dari Allah, sendirinya tidak ada sekutu baginya, kepunyaannya semua kekuasaan dan semua pujian dan berkuasa atas tiap-tiap sesuatu. Ya Allah! Tidak ada yang dapat menghalangi pemberianmu, dan tidak ada yang dapat memberi kalau Kamu menghalanginya. Tidak dapat memberi manfa'at orang yang mempunyai kebesarannya itu Kalau mau nambah induk/penghulu Istighfar: Allahumma anta rabbi Laa ilaaha allaa anta khalaqtani Wa anaa 'abduka wa anaa 'alaa 'ahdika wa wa'dika mas tatha'tu A'uudzubika min syarrimaa shana'tu Abuu ulaka bini'matika 'alayya Wa abuu u bidzambii fagfirlii Fa innahu laa yagfirudz dzunuuba illa anta. Ya Allah, Engkau Tuhanku, tiada Tuhan melainkan Engkau. Engkau zat yang telah menciptakan aku, dan aku adalah hambaMu. Akupun dalam ketentuan serta janjiMu semampu yang kami lakukan. Aku mohon perlindungan kepadaMu dari kejahatan apa saja yang aku lakukan. Aku mengakui dengan kenikmatan yang telah Engkau karuniakan kepadaku,dan juga aku mengakui dosa-dosa yang aku kerjakan. Maka dari itu berikanlah pengampunan kepadaku, karena sesungguhnya tidak ada yang sanggup memberikan pengampunan selain dari Engkau sendiri. Allahumma ainnii 'alaa dzikrika, wa syukrika, wa husni 'ibadatik. Ya Allah! Tolonglah aku supaya selalu mengingat Engkau dan bersyukur kepada Engkau serta membaikkan ibadatku kepada Engkau. Qul a'uudzu birabbil falaq, wa min syarri maa khalaq, wa min syarri ghasiqin idzaa waqab, wa min syarrin naffatsaati fil 'uqad, wa min syarri haasidin idza hasad' Katakanlah! Aku mencari perlindungan kepada Tuhan cuaca subuh. Terhadap bahaya makhluk yang diciptakanNya. Dan dari bahaya gelap malam ketika telah malam. Dan dari bahaya tiupan tukang shir pada ikatan. Dan dari bahaya orang dengki ketika dia dengki. Qul a'uudzubirabbin naas, malikinnaas, ilaahinnaas, min syarril waswaasil khannaas, alladzi yuwas wisuffi shudurinnaas, minaljinnati wannaas. Katakanlah! Aku berlindung kepada Tuhan yang memeliahara manusia, yang menguasai manusia, Tuhan bagi manusia, dari kejahatan bisikan setan yang tersembunyi, yang membisikan dalam dada manusia , dari jin dan manusia. Allahu laa ilaha illa huwal haiyyul qa yyuum Laata' khudzuhuu sinatuw walaa naum Lahuu maa fissamawaati wamaa fil ardhi Mandzalladzii yasfa'u 'indahu illaa bi idznih Ya 'lamu maa baina aidziihim wamaa khalfahum Walaa yuhiithuuna bisyai in min 'ilmihi illaa bimaa sya' Wasi'a kursiyyuhussamaawaati wal ardha Walaa ya uuduhu hifdzuhumaa wahuwal 'aliyyul 'adhiim. Allah, tidak ada Tuhan selain dari padaNya, selalu hidup, berkuasa sendiriNya. Tidak mengantuk dan tidak tidur. KepunyaanNya apa yang dilangit dan apa yang dibumi. Siapakah yang dapat membela disampingNya kalau tidak dengan izinNya. Dia mengetahui apa yang dihadapan dan apa yang dibelakang mereka, dan mereka hanya mengetahui sedikit saja apa yang dikehendakiNya. Kekuasaan Tuhan Maha luas meliputi langit dan bumi, tidak ada yang membantu memelihara keduanya, Dia Maha Tinggi lagi Maha Agung. Laa ilaaha illallahu wahdahu laasyariikalah Lahul mulku walahul hamdu yuah yii wa yumiitu wahua 'alla kulli syai 'in qadiir. Tidak ada Tuhan selain dari Allah sendirinya, tidak ada sekutu bagiNya - KepunyaanNya semua kekuasaan dan pujian dan Dia berkuasa atas sesuatu. Penutup dzikir: Laa haula walaa quwwata illaa billaah, walaa na' budu illaa iyyaah, ahlanni' mati walfadhli watstsanaa ilhasan, laa ilaaha illallahu mukhlishiina lahuddin, walau karihalkaafirrun. Tidak ada daya upaya dan kekuatan hanya dengan bantuan Allah, dan kami tidak akan menyembah hanya kepadaNya saja, KepunyaanNya semua nikmat dan keutamaan dan untuknya sanjungan yang indah - indah. Tidak ada Tuhan selain dari padaNya, dengan setulus hati beragama karenaNya, sekalipun tidak menykai orang - orang kafir. ====================================== === Keterangan : Zikir zikir yang disebutkan diatas berdasarkan hadits Rasulullah saw dikutip dari kitab SUBULUSSALAM dan FIQHUSSUNNAH. ========================================== Tersebut dalam sebuah hadits di riwayatkan AHMAD dan TURMUZI, suatu zikir yang dibaca khusus sesudah sholat Shubuh dan Maghrib, sebelum berpaling dan bersela. Orang yang membaca zikir itu 10 kali akan dapat ganjaran, setiap kali membacanya dicatatkan baginya sepuluh pahala, dan dihapus sepuluh buah dosa, dinaikkan derajatnya sepuluh tingkat. Biasa Rasulullah s.a.w. membaca zikir dibawah ini 10 kali sesudah sholat Maghrib dan Shubuh sebelum beliau berpaling atau bersela : Zikir itu ialah: Laa ilaaha ilallah, wahdahu laa syariikalah, lahulmulku walahul hamdu yuhyii wa yumiitu wahua 'alaa kulli syai 'in qadiir 10x. Tidak ada Tuhan selain dari Allah, sendirian, tidak bersekutu baginya, KepunyaanNya semua kekuasaan dan pujian, Dia menghidupkan dan mematikan, dan Dia berkuasa atas segala sesuatu. DOA DAN WIRID SETELAH SHALAT SUBUH DAN MAGHRIB. La ilaha ilallahu wahdahu la syarikalah, lahul mulku walahul hamdu yuhyi wayumiitu biyadihil khairu wahuwa 'ala kulli syai'in qadiir. Tiada Tuhan selain Allah yang tunggal, tiada sekutu bagiNya, bagiNya kerajaan dan puji. Ia yang menghidupkan dan mematikan, dengan kekuasaanNya segala kebaikkan dan Ia kuasa atas segala hal. Allahumma ajirnii minna nar 7x. Astaghfirullah 10x. Astaghfirullahhal 'adziim alladzi la ilaha illahuwal hayyul qayyum wa atubu ilaih. IV. WIRID BADA SHALAT LIMA FARDLU: Allahumma antassalam waminkassalam, wailaika ya' udus salam, fahayyina rabbana bissalam, wa adkhilna jannataka darassalam, tabarakta rabbana wata' alaita ya dzal jalali wal ikram, sami'na wa atha'na ghufranaka rabbana wa ilaikal mashiir. Allahumma la mani'a lima a'thaita wala mu'thiya lima mana'ta wala radda lima qadlaita, wala yanfa'u dzal jaddi minkal jaddu. Allahumma shalli 'ala sayyidina Muhammadin 'abdika warasulika nabiyyil ummiyyi wa' ala alihi washahbihi wassallim. Kullama dzakarakadz dzakirun, waghafala' an dzikrikal ghafilun. Allahumma a'inna 'aladzikrika wa syukrika wa husni 'iba' datik. 3x Subhana mal la ya' lamu qadrahu ghairahu wala yablughul wa shifuna shifatahu subhana rabbiyal a'lal wahhab. Subhanallah 33x. Maha suci Allah. Alhamdulillah 33x. Segala puji untuk Allah. Allahu akbar 33x. Allah maha besar. La ilaha illallah wahdahu la syariika lahu. Lahul mulku walahul hamdu yuhyii wayumiitu biyadihil khairu wahuwa 'ala kuli syai' in qadiir.
Selasa, 11 Januari 2011
Mario Teguh : Golden Way
Jika anda sedang benar, jangan terlalu berani dan
bila anda sedang takut, jangan terlalu takut.
Karena keseimbangan sikap adalah penentu
ketepatan perjalanan kesuksesan anda
sukai. Dan seringkali anda menghindari orang
yang tidak tidak anda sukai, padahal dari dialah
Anda akan mengenal sudut pandang yang baru
pencapaian kecemerlangan hidup yang di
idamkan. Dan berhati-hatilah, karena beberapa
kesenangan adalah cara gembira menuju
kegagalan
anda berkeras untuk mempertahankan cara-cara
lama anda. Anda akan disebut baru, hanya bila
cara-cara anda baru
kesempatan adalah orang muda yang tidak
pernah menua ; tetapi pemuda yang berorientasi
pada keamanan, telah menua sejak muda
stress adalah kemampuan memilih pikiran yang
tepat. Anda akan menjadi lebih damai bila yang
anda pikirkan adalah jalan keluar masalah.
kerjanya yang tidak lagi menghasilkan, berlaku
seperti orang yang terus memeras jerami untuk
mendapatkan santan
daripada orang kaya yang penakut. Karena
sebetulnya telah jelas perbedaan kualitas masa
depan yang akan mereka capai
Dengan mencoba sesuatu yang tidak
mungkin,anda akan bisa mencapai yang terbaik
dari yang mungkin anda capai.
mengupayakan pelayanan yang terbaik.
Tetapi jika anda mengutamakan pelayanan yang
baik, maka andalah yang akan dicari uang
melakukan sesuatu yang baik. Jangan menjadi
orang tua yang masih melakukan sesuatu yang
seharusnya dilakukan saat muda.
Business Effectiveness Consultant
Buku
bila anda sedang takut, jangan terlalu takut.
Karena keseimbangan sikap adalah penentu
ketepatan perjalanan kesuksesan anda
Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kitaAnda hanya dekat dengan mereka yang anda
adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba
itulah kita menemukan dan belajar membangun
kesempatan untuk berhasil
sukai. Dan seringkali anda menghindari orang
yang tidak tidak anda sukai, padahal dari dialah
Anda akan mengenal sudut pandang yang baru
Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadiTinggalkanlah kesenangan yang menghalangi
pemilik masa lalu. Orang-orang yang masih terus
belajar, akan menjadi pemilik masa depan
pencapaian kecemerlangan hidup yang di
idamkan. Dan berhati-hatilah, karena beberapa
kesenangan adalah cara gembira menuju
kegagalan
Jangan menolak perubahan hanya karena andaAnda tidak akan berhasil menjadi pribadi baru bila
takut kehilangan yang telah dimiliki, karena
dengannya anda merendahkan nilai yang bisa
anda capai melalui perubahan itu
anda berkeras untuk mempertahankan cara-cara
lama anda. Anda akan disebut baru, hanya bila
cara-cara anda baru
Ketepatan sikap adalah dasar semua ketepatan.Orang lanjut usia yang berorientasi pada
Tidak ada penghalang keberhasilan bila sikap
anda tepat, dan tidak ada yang bisa menolong
bila sikap anda salah
kesempatan adalah orang muda yang tidak
pernah menua ; tetapi pemuda yang berorientasi
pada keamanan, telah menua sejak muda
Hanya orang takut yang bisa berani, karenaKekuatan terbesar yang mampu mengalahkan
keberanian adalah melakukan sesuatu yang
ditakutinya. Maka, bila merasa takut, anda akan
punya kesempatan untuk bersikap berani
stress adalah kemampuan memilih pikiran yang
tepat. Anda akan menjadi lebih damai bila yang
anda pikirkan adalah jalan keluar masalah.
Jangan pernah merobohkan pagar tanpa mengetahuiSeseorang yang menolak memperbarui cara-cara
mengapa didirikan. Jangan pernah mengabaikan
tuntunan kebaikan tanpa mengetahui keburukan
yang kemudian anda dapat
kerjanya yang tidak lagi menghasilkan, berlaku
seperti orang yang terus memeras jerami untuk
mendapatkan santan
Bila anda belum menemkan pekerjaan yang sesuaiKita lebih menghormati orang miskin yang berani
dengan bakat anda, bakatilah apapun pekerjaan
anda sekarang. Anda akan tampil secemerlang
yang berbakat
daripada orang kaya yang penakut. Karena
sebetulnya telah jelas perbedaan kualitas masa
depan yang akan mereka capai
Jika kita hanya mengerjakan yang sudah kitaJangan hanya menghindari yang tidak mungkin.
ketahui, kapankah kita akan mendapat
pengetahuan yang baru ? Melakukan yang belum
kita ketahui adalah pintu menuju pengetahuan
Dengan mencoba sesuatu yang tidak
mungkin,anda akan bisa mencapai yang terbaik
dari yang mungkin anda capai.
Salah satu pengkerdilan terkejam dalam hidupBila anda mencari uang, anda akan dipaksa
adalah membiarkan pikiran yang cemerlang
menjadi budak bagi tubuh yang malas, yang
mendahulukan istirahat sebelum lelah.
mengupayakan pelayanan yang terbaik.
Tetapi jika anda mengutamakan pelayanan yang
baik, maka andalah yang akan dicari uang
Waktu ,mengubah semua hal, kecuali kita. KitaSemua waktu adalah waktu yang tepat untuk
mungkin menua dengan berjalanannya waktu,
tetapi belum tentu membijak. Kita-lah yang harus
mengubah diri kita sendiri
melakukan sesuatu yang baik. Jangan menjadi
orang tua yang masih melakukan sesuatu yang
seharusnya dilakukan saat muda.
Tidak ada harga atas waktu, tapi waktu sangatOrang-orang yang minta gaji lebih biasanya tidak dapat lebih, tapi yang melakukan lebih dan berkualitas akan mendapat lebih. Jangan takar tenaga yang Anda keluarkan berdasarkan gaji yang Anda dapatkan tetapi berdasarkan hasil yang dapat Anda kontribusikan bagi kelangsungan dan keuntungan perusahaan Anda.
berharga. Memilik waktu tidak menjadikan kita
kaya, tetapi menggunakannya dengan baik
adalah sumber dari semua kekayaan
Siapa bilang untuk menjadi kaya dan sejahtera harus punya modal yang banyak? Kalau saja Anda cermat melihat peluang yang ada, ada banyak celah yang bisa menjadi jalan untuk meraih kesejahteraan yang diinginkan. Yang dibutuhkan cuma kemauan untuk menjadi sukses” Info lengkap klik disini!
Biodata Mario Teguh
- Nama Asli: Sis Maryono Teguh (Mario Teguh)
- Tempat/ Tanggal Lahir: Makasar, 5 Maret 1956
- Agama: Islam
- Istri: Linna Teguh
- Anak: Audrey
- New Trier West High (setingkat SMA) di Chicago, AS, 1975
- Jurusan Linguistik & Pelajaran Bahasa Inggris, IKIP Malang (S-1)
- Jurusan Interaksi Bisnis, Sophia University, Tokyo, Jepang
- Indiana University, Amerika Serikat, 1983 (Operations System, MBA)
- Citibank Indonesia (1983 – 1986) as Head of Sales
- BSB Bank (1986 – 1989) as Manager Business Development
- Aspac Bank (1990 – 1994) as Vice President Marketing & Organization Development
- Exnal Corp Jakarta (1994 – present) as CEO, Senior Consultant
Business Effectiveness Consultant
Buku
- Becoming a Star (2006)
- One Million Second Chances (2006)
Senin, 03 Januari 2011
Jangan Takut Kaya
oleh : Ust. Tate Qomaruddin, Lc
Dinar yang paling utama yang dibelanjakan seseorang adalah dinar yang ia belanjakan untuk keluarganya
عَنْ أَبِيْ عَبْدِ اللهِ ثَوْبَانَ بْنِ بُجْدَدَ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم
أََفْضَلُ دِيْنَارٍ يُنْفِقُهُ الرّجُلُ دِيْنَارٌ يُنْفِقُهُ عَلَى عِيَالِهِ وَدِيْنَارٌ يُنْفِقُهُ عَلَى دَابَّتِهِ
فِيْ سَبِيْلِ اللهِ وَدِيْنَارٌ يُنْفِقُهُ عَلَى أَصْحَابِهِ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ (رواه مسلم)
Dari Abi ‘Abdillah Tsauban bin Bujdad bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Dinar yang paling utama yang dibelanjakan seseorang adalah dinar yang ia belanjakan untuk keluarganya, dinar yang ia belanjakan untuk kendaraannya di jalan Allah, dan dinar yang ia infakkan untuk rekan-rekannya (yang tengah berjuang) di jalan Allah.” (H.R. Imam Muslim)
Ada banyak pelajaran yang dapat diambil dari hadis di atas, antara lain: pertama, di hadapan seorang mslim, terbuka lebar banyak pintu untuk berbuat baik dengan harta. Kedua, menjelaskan peringkat keutamaan pengeluaran harta (infak) yang dilakukan seorang muslim, bahwa memberi nafakah kepada keluarga merupakan infak yang paling mulia. Dalam hadis lain disebutkan,
دِيْنَارٌ أَنْفَقْتَهُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ وَدِيْنَارٌ أَنْفَقْتَهُ فِيْ رَقَبَتِهِ وَدِيْنَارٌ تَصَدَّقْتَ بِهِ عَلَى مِسْكِيْنٍ وَدِيْنَارٌ أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِكَ أَعْظَمُهَا أَجْرًا اَلَّذِيْ أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِكَ (رواه مسلم)
“Dinar yang engkau infakkan di jalan Allah, dinar yang engkau infakkan untuk (mememerdekakan) hamba sahaya, dinar yang engkau infakkan kepada orang miskin, dan dinar yang engkau infakkan untuk keluarga, yang paling utama di antara semua itu adalah dinar yang engkau infakkan kepada keluargamu.” (H.R. Imam Muslim)
Persoalannya adalah, tidak mungkin kita dapat berinfak dengan harata jika kita tidak memilikinya. Lebih-lebih jika kita mencermati ayat-ayat Al Quran yang memerintahkan kita terlibat dalam jihad. Selalu saja disandingkan antara kewajiban berjihad dengan jiwa dengan kewajiban berjihad dengan harta. Bahkan dari semua ayat yang memerintahkan kita berjihad dengan harta dan jiwa, berjihad dengan harta selalu didahulukan, kecuali pada satu ayat saja yakni ayat 111 Surah At-Taubah, yang maknanya,
"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin jiwa dan harta mereka dengan (mendapatkan) surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah, lalu mereka membunuh atau terbunuh.”
Selebihnya, hartalah yang disebut terdahulu. Perhatikan ayat-ayat berikut,
“Wahai orang-orang yang beriman, inginkah kalian aku tunjukkan pada suatu perniagaan yang menyelamatkan kalian dari azab yang pedih? Kalian beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kalian berjihad di jalan Allah denganh harta dan jiwa kalian.” (Q.S. Ash-Shaf 61: 10-11)
Ini diperkuat dengan adanya kewajiban zakat. Dalam urusan yang satu ini memang ada kesalahan persepsi pada sebagian kaum muslimin. Kewajiban zakat sering dipahami begini: "Kalau punya harta, zakatlah. Kalau tidak punya, tidak usah mengeluarkan zakat". Secara fiqih, pemahaman itu sangat benar. Tapi semangatnya bukanlah semangat kepasrahan pada keadaan. Semangat perintah zakat harusnya dipahami: "Carilah uang, kumpulkanlah harta agar dapat melaksanakan perintah Allah yang bernama zakat". Seharusnya kita membawa semangat shalat untuk diterapkan pada zakat. Kita selalu berpikir, kita harus bisa melaksanakan shalat dengan segala perjuangan yang menjadi konsekuensinya. Dari mulai mencari penutup aurat, mencari tempat shalat, menentukan arah kiblat, menyucikan diri, dan seterusnya.
Itu semua mematahkan anggapan yang masih dianut sebagian orang bahwa kesalihan dan ketakwaan identik dengan kepapaan, kemelaratan, kesengsaraan, dan ketertindasan. Seolah-olah hanya orang miskin, jelata, dan tertindaslah yang layak menghuni surga. Sebaliknya, orang kaya dan orang yang punya jabatan tidak punya tempat di surga. Ini diperparah dengan sering disitirnya hadis-hadis dha’if (lemah) atau bahkan maudhu’ (palsu) yang memberikan pesan untuk menjauhi dunia sejauh-jauhnya demi mencapai ketakwaan dan kesucian jiwa. Atau mungkin juga menyitir hadis sahih tentang zuhud dengan pemahaman yang salah.
Zuhud tidaklah identik dengan melarat. Zuhud adalah kepuasaan hati dengan apa yang diberikan Allah swt. Zuhud adalah ketiadaan ikatan hati kepada harta dan hal-hal bersifat material lainnya. Orang yang merasa puas dengan apa yang Allah berikan sembari meniadakan keterikatan hatinya dengan harta dan jabatan, tidaklah kehilangan sifat zuhud sekalipun ia kaya raya.
Utsman Bin ‘Affan adalah konglomerat dan kaya raya. Beliau termasuk sahabat Nabi saw. yang dijamin masuk surga. Demikian pula halnya dengan ‘Abdurrahman bin ‘Auf. Beliau sukses dalam bisnis dan menjadi saudagar kaya raya. Toh beliau juga termasuk yang dijamin masuk surga. Umar bin ‘Abdul ‘Aziz, khalifah yang kaya raya. Tapi justru dia termasuk orang zuhud.
Posisi harta dalam Islam sama dengan posisi kemiskinan: sebagai ujian bagi manusia. Dengan kekayaan orang bisa masuk surga sebagaimana dengan kekayaan pula orang bisa masuk neraka. Dengan kepapaan orang bisa masuk surga sebagaimana dengan kepapaan pula orang bisa masuk neraka. Semuanya ujian! Allah swt. menegaskan,
“Dan Kami coba kalian dengan keburukan dan kebaikan, (semuanya) sebagai ujian.” (Q.S. Al Anbiya 21: 35)
Rasulullah saw. bersabda,
“Sesungguhnya dunia itu manis dan menghijau. Dan sesungguhnya Allah mengangkat kalian sebagai khalifah di dalamnya untuk melihat (menguji) bagaimana kalian bekerja. Maka berhati-hatilah dengan dunia dan berhati-hatilah dengan wanita. Karena sesungguhnya fitnah Bani Israil adalah pada wanita.” (H.R. Imam Muslim)
Jadi, orang yang saleh bukanlah orang memilih meninggalkan harta, melainkan yang lulus dalam ujian mengelola harta itu. Seseorang dianggap lulus ujian dalam urusan harta manakala,
Pertama, hanya menempuh cara halal untuk memperoleh harta.
Pada hari kiamat, setiap orang akan diminta pertanggungjawaban terkait dengan hartanya, dari manakah ia memperolehnya dan dengan cara apa? Ini batu ujian pertama. Rasulullah saw. bersabda, "Dan sesungguhnya Allah memerintahkan orang-orang beriman seperti yang diperintahkan kepada para rasul. Dia berfirman, ‘Wahai para rasul, makanlah dari yang baik dan beramal salehlah karena sesungguhnya Aku mengetahui apa yang kalian lakukan.’ Dia juga berfirman, ‘Wahai orang-orang yang beriman makanlah yang baik dari yang Kami rezekikan kepada kalian.’” Lalu Rasulullah saw. menerangkan tentang orang yang mengadakan perjalanan panjang, kusut masai dan berdebu. Ia mengadakahkan kedua tangannya (berdoa) ke langit (sambil mengatakan), "Ya rabbi, ya rabbi, sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan diberi makan dari yang haram, bagaimana doanya akan dikabulkan.” (H.R. Imam Muslim)
Kedua, harta itu tidak menyebabkan sombong.
Orang yang sukses mengelola harta adalah orang yang dengan hartanya justru semakin rendah hati dan menyadari bahwa segala yang dimilikinya adalah titipan atau amanah dari Allah. Abdurrahman bin ‘Auf yang padahal termasuk orang yang dijamin masuk surga pernah berlinang air mata saat dirinya siap menyantap hidangan lezat yang ada di hadapannya. Ketika ditanya penyebab ia menangis, ia menjawab, “Aku takut hanya yang kunikmati di dunia inilah yang menjadi ganjaranku dari Allah.”
Ketiga, menjadi fasilitas untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Rasulullah saw. bersabda, “Sebaik-baik harta yang saleh adalah yang ada pada orang saleh.” Beliau juga memerintahkan kepada kita, “Jauhkanlah dirimu dari neraka walau dengan hanya sebuah kurma.”
Keempat, menjadi fasilitas untuk silaturahim.
Infaq adalah baik. Dan infaq kepada kerabat adalah lebih baik lagi. Karena selain bernilai taqarrub, perbuatan itu juga merupakan upaya silaturahim. Rasulullah saw. bersabda, “Shadaqah kepada orang misikin adalah satu shadaqah dan shadaqah kepada orang yang punya hubungan rahim (kerabat) adalah dua shadaqah: shadaqah dan shilah (menyambungkan).” (H.R. Tirmidzi)
Kelima, menjadi fasilitas untuk perjuangan.
Perjuangan Islam jelas tidak mungkin tanpa dukungan finansial. Kekuatan kuffar harus dihadapi dengan kekuatan optimal kaum muslimin. Dan ini tentu saja salah satu kekuatan itu adalah kekuatan maliyyah (finansial).
Jadi, Islam tidak memusuhi harta. Islam juga tidak mengajarkan umat Islam memusuhi orang kaya. Surga terbuka bagi orang kaya. Yagn penting ajaran Islam tentang pengelolaan kekayaan dipatuhi. Jadi, menjadi orang kaya, siapa takut? Wallahu a’lam.
Mengenal Penulis :
Beliau lahir di Tasikmalaya 24 Januari 1965. Saat ini menjabat anggota DPRD Jawa Barat (2004-2009) dan Amin Maktab Dewan Syariah Wilayah PKS Jabar.
Karya Buku Beliau yang sudah diterbitkan Percikan Iman adalah "Memperkaya Jiwa : Meneladani Akhlak Rasululloh".
Dinar yang paling utama yang dibelanjakan seseorang adalah dinar yang ia belanjakan untuk keluarganya
عَنْ أَبِيْ عَبْدِ اللهِ ثَوْبَانَ بْنِ بُجْدَدَ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم
أََفْضَلُ دِيْنَارٍ يُنْفِقُهُ الرّجُلُ دِيْنَارٌ يُنْفِقُهُ عَلَى عِيَالِهِ وَدِيْنَارٌ يُنْفِقُهُ عَلَى دَابَّتِهِ
فِيْ سَبِيْلِ اللهِ وَدِيْنَارٌ يُنْفِقُهُ عَلَى أَصْحَابِهِ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ (رواه مسلم)
Dari Abi ‘Abdillah Tsauban bin Bujdad bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Dinar yang paling utama yang dibelanjakan seseorang adalah dinar yang ia belanjakan untuk keluarganya, dinar yang ia belanjakan untuk kendaraannya di jalan Allah, dan dinar yang ia infakkan untuk rekan-rekannya (yang tengah berjuang) di jalan Allah.” (H.R. Imam Muslim)
Ada banyak pelajaran yang dapat diambil dari hadis di atas, antara lain: pertama, di hadapan seorang mslim, terbuka lebar banyak pintu untuk berbuat baik dengan harta. Kedua, menjelaskan peringkat keutamaan pengeluaran harta (infak) yang dilakukan seorang muslim, bahwa memberi nafakah kepada keluarga merupakan infak yang paling mulia. Dalam hadis lain disebutkan,
دِيْنَارٌ أَنْفَقْتَهُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ وَدِيْنَارٌ أَنْفَقْتَهُ فِيْ رَقَبَتِهِ وَدِيْنَارٌ تَصَدَّقْتَ بِهِ عَلَى مِسْكِيْنٍ وَدِيْنَارٌ أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِكَ أَعْظَمُهَا أَجْرًا اَلَّذِيْ أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِكَ (رواه مسلم)
“Dinar yang engkau infakkan di jalan Allah, dinar yang engkau infakkan untuk (mememerdekakan) hamba sahaya, dinar yang engkau infakkan kepada orang miskin, dan dinar yang engkau infakkan untuk keluarga, yang paling utama di antara semua itu adalah dinar yang engkau infakkan kepada keluargamu.” (H.R. Imam Muslim)
Persoalannya adalah, tidak mungkin kita dapat berinfak dengan harata jika kita tidak memilikinya. Lebih-lebih jika kita mencermati ayat-ayat Al Quran yang memerintahkan kita terlibat dalam jihad. Selalu saja disandingkan antara kewajiban berjihad dengan jiwa dengan kewajiban berjihad dengan harta. Bahkan dari semua ayat yang memerintahkan kita berjihad dengan harta dan jiwa, berjihad dengan harta selalu didahulukan, kecuali pada satu ayat saja yakni ayat 111 Surah At-Taubah, yang maknanya,
"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin jiwa dan harta mereka dengan (mendapatkan) surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah, lalu mereka membunuh atau terbunuh.”
Selebihnya, hartalah yang disebut terdahulu. Perhatikan ayat-ayat berikut,
“Wahai orang-orang yang beriman, inginkah kalian aku tunjukkan pada suatu perniagaan yang menyelamatkan kalian dari azab yang pedih? Kalian beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kalian berjihad di jalan Allah denganh harta dan jiwa kalian.” (Q.S. Ash-Shaf 61: 10-11)
Ini diperkuat dengan adanya kewajiban zakat. Dalam urusan yang satu ini memang ada kesalahan persepsi pada sebagian kaum muslimin. Kewajiban zakat sering dipahami begini: "Kalau punya harta, zakatlah. Kalau tidak punya, tidak usah mengeluarkan zakat". Secara fiqih, pemahaman itu sangat benar. Tapi semangatnya bukanlah semangat kepasrahan pada keadaan. Semangat perintah zakat harusnya dipahami: "Carilah uang, kumpulkanlah harta agar dapat melaksanakan perintah Allah yang bernama zakat". Seharusnya kita membawa semangat shalat untuk diterapkan pada zakat. Kita selalu berpikir, kita harus bisa melaksanakan shalat dengan segala perjuangan yang menjadi konsekuensinya. Dari mulai mencari penutup aurat, mencari tempat shalat, menentukan arah kiblat, menyucikan diri, dan seterusnya.
Itu semua mematahkan anggapan yang masih dianut sebagian orang bahwa kesalihan dan ketakwaan identik dengan kepapaan, kemelaratan, kesengsaraan, dan ketertindasan. Seolah-olah hanya orang miskin, jelata, dan tertindaslah yang layak menghuni surga. Sebaliknya, orang kaya dan orang yang punya jabatan tidak punya tempat di surga. Ini diperparah dengan sering disitirnya hadis-hadis dha’if (lemah) atau bahkan maudhu’ (palsu) yang memberikan pesan untuk menjauhi dunia sejauh-jauhnya demi mencapai ketakwaan dan kesucian jiwa. Atau mungkin juga menyitir hadis sahih tentang zuhud dengan pemahaman yang salah.
Zuhud tidaklah identik dengan melarat. Zuhud adalah kepuasaan hati dengan apa yang diberikan Allah swt. Zuhud adalah ketiadaan ikatan hati kepada harta dan hal-hal bersifat material lainnya. Orang yang merasa puas dengan apa yang Allah berikan sembari meniadakan keterikatan hatinya dengan harta dan jabatan, tidaklah kehilangan sifat zuhud sekalipun ia kaya raya.
Utsman Bin ‘Affan adalah konglomerat dan kaya raya. Beliau termasuk sahabat Nabi saw. yang dijamin masuk surga. Demikian pula halnya dengan ‘Abdurrahman bin ‘Auf. Beliau sukses dalam bisnis dan menjadi saudagar kaya raya. Toh beliau juga termasuk yang dijamin masuk surga. Umar bin ‘Abdul ‘Aziz, khalifah yang kaya raya. Tapi justru dia termasuk orang zuhud.
Posisi harta dalam Islam sama dengan posisi kemiskinan: sebagai ujian bagi manusia. Dengan kekayaan orang bisa masuk surga sebagaimana dengan kekayaan pula orang bisa masuk neraka. Dengan kepapaan orang bisa masuk surga sebagaimana dengan kepapaan pula orang bisa masuk neraka. Semuanya ujian! Allah swt. menegaskan,
“Dan Kami coba kalian dengan keburukan dan kebaikan, (semuanya) sebagai ujian.” (Q.S. Al Anbiya 21: 35)
Rasulullah saw. bersabda,
“Sesungguhnya dunia itu manis dan menghijau. Dan sesungguhnya Allah mengangkat kalian sebagai khalifah di dalamnya untuk melihat (menguji) bagaimana kalian bekerja. Maka berhati-hatilah dengan dunia dan berhati-hatilah dengan wanita. Karena sesungguhnya fitnah Bani Israil adalah pada wanita.” (H.R. Imam Muslim)
Jadi, orang yang saleh bukanlah orang memilih meninggalkan harta, melainkan yang lulus dalam ujian mengelola harta itu. Seseorang dianggap lulus ujian dalam urusan harta manakala,
Pertama, hanya menempuh cara halal untuk memperoleh harta.
Pada hari kiamat, setiap orang akan diminta pertanggungjawaban terkait dengan hartanya, dari manakah ia memperolehnya dan dengan cara apa? Ini batu ujian pertama. Rasulullah saw. bersabda, "Dan sesungguhnya Allah memerintahkan orang-orang beriman seperti yang diperintahkan kepada para rasul. Dia berfirman, ‘Wahai para rasul, makanlah dari yang baik dan beramal salehlah karena sesungguhnya Aku mengetahui apa yang kalian lakukan.’ Dia juga berfirman, ‘Wahai orang-orang yang beriman makanlah yang baik dari yang Kami rezekikan kepada kalian.’” Lalu Rasulullah saw. menerangkan tentang orang yang mengadakan perjalanan panjang, kusut masai dan berdebu. Ia mengadakahkan kedua tangannya (berdoa) ke langit (sambil mengatakan), "Ya rabbi, ya rabbi, sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan diberi makan dari yang haram, bagaimana doanya akan dikabulkan.” (H.R. Imam Muslim)
Kedua, harta itu tidak menyebabkan sombong.
Orang yang sukses mengelola harta adalah orang yang dengan hartanya justru semakin rendah hati dan menyadari bahwa segala yang dimilikinya adalah titipan atau amanah dari Allah. Abdurrahman bin ‘Auf yang padahal termasuk orang yang dijamin masuk surga pernah berlinang air mata saat dirinya siap menyantap hidangan lezat yang ada di hadapannya. Ketika ditanya penyebab ia menangis, ia menjawab, “Aku takut hanya yang kunikmati di dunia inilah yang menjadi ganjaranku dari Allah.”
Ketiga, menjadi fasilitas untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Rasulullah saw. bersabda, “Sebaik-baik harta yang saleh adalah yang ada pada orang saleh.” Beliau juga memerintahkan kepada kita, “Jauhkanlah dirimu dari neraka walau dengan hanya sebuah kurma.”
Keempat, menjadi fasilitas untuk silaturahim.
Infaq adalah baik. Dan infaq kepada kerabat adalah lebih baik lagi. Karena selain bernilai taqarrub, perbuatan itu juga merupakan upaya silaturahim. Rasulullah saw. bersabda, “Shadaqah kepada orang misikin adalah satu shadaqah dan shadaqah kepada orang yang punya hubungan rahim (kerabat) adalah dua shadaqah: shadaqah dan shilah (menyambungkan).” (H.R. Tirmidzi)
Kelima, menjadi fasilitas untuk perjuangan.
Perjuangan Islam jelas tidak mungkin tanpa dukungan finansial. Kekuatan kuffar harus dihadapi dengan kekuatan optimal kaum muslimin. Dan ini tentu saja salah satu kekuatan itu adalah kekuatan maliyyah (finansial).
Jadi, Islam tidak memusuhi harta. Islam juga tidak mengajarkan umat Islam memusuhi orang kaya. Surga terbuka bagi orang kaya. Yagn penting ajaran Islam tentang pengelolaan kekayaan dipatuhi. Jadi, menjadi orang kaya, siapa takut? Wallahu a’lam.
Mengenal Penulis :
Beliau lahir di Tasikmalaya 24 Januari 1965. Saat ini menjabat anggota DPRD Jawa Barat (2004-2009) dan Amin Maktab Dewan Syariah Wilayah PKS Jabar.
Karya Buku Beliau yang sudah diterbitkan Percikan Iman adalah "Memperkaya Jiwa : Meneladani Akhlak Rasululloh".
Langganan:
Postingan (Atom)